Sabtu, 28 Mei 2016

Puasa Arafah

Puasa Arafah

 
Puasa Arafah

Assalamu alaikum wr.wb
Puasa Arafah hukumnya sunnah muakkad  Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji. Dalam sebuah hadist Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalah telah bersabda
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama berselisih pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah dosa kecil. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika bukan dosa kecil yang diampuni, moga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, moga ditinggikan derajat.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51) Sedangkan jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyah rahimahullah, bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas sifatnya umum. (Lihat Majmu’ Al Fatawa, 7: 498-500).
Adapun orang yang berhaji tidak disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah.

عَنْ مَيْمُونَةَ – رضى الله عنها – أَنَّ النَّاسَ شَكُّوا فِى صِيَامِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – يَوْمَ عَرَفَةَ ، فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِحِلاَبٍ وَهْوَ وَاقِفٌ فِى الْمَوْقِفِ ، فَشَرِبَ مِنْهُ ، وَالنَّاسُ يَنْظُرُونَ

Dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa orang-orang saling berdebat apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Arafah. Lalu Maimunah mengirimkan pada beliau satu wadah (berisi susu) dan beliau dalam keadaan berdiri (wukuf), lantas beliau minum dan orang-orang pun menyaksikannya.” (HR. Bukhari no. 1989 dan Muslim no. 1124).
BACA JUGA MACAM - MACAM PUASA SUNAH
 Adapun niat dalam melakukan puasa arafah adalah “Nawaitu ashoumul arafah lilyaumil ghoddi lillahi Ta’ala.” artinya “Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala”

Selasa, 25 Agustus 2015

contoh Surat Pernyataan Pertanggung Jawaban Orang Tua

contoh Surat Pernyataan Pertanggung Jawaban Orang Tua


SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN ORANG TUA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama                                :     YASAN
Tempat/Tgl lahir                 :     45 tahun
Pekerjaan                          :     Wiraswasta
Alamat                               :     Pasui Kel. Sapanang Kec. Bungoro


Menerangkan dengan sebenarnya, bahwa kami merelakan anak kami :

1.         Nama                                :     NURHIDAYAH
2.         Tempat/Tgl lahir                 :     Katapang, 26 Oktober 1994
3.         Alamat                               :     Pasui Kel. Sapanang Kec. Bungoro


Untuk bekerja di Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Mappasaile, di Kabupaten Pangkajene dan apabila dikemudian hari anak kami melakukan hal-hal yang tidak di inginkan baik disengaja maupun tidak di disengaja, Maka kami bersedia mempertanggung jawabkan dan rela diberikan tidakan sesuai hukum yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.



           Pasui, 21 Juni 2012



Mengetahui :
Lurah Sapanang



SYAMSUL BAHRI.S, SOs
NIP. 19640301 198809 1 003

Yang Membuat Pernyataan



YASANG

Pengertian Budaya Politik

Pengertian Budaya Politik menurut para ahli

Pengertian Budaya Politik


1.     Pengertian Budaya Politik menurut Almond dan Verba
Budaya Politik merupakan sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.
Warga Negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan lembaga kenegarran berdasarkan orientasi yang mereka miliki.

2.      Samuel Beer
Budaya politik adalah nilai-nilai keyakina dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yanga harus dilaksanakan ileh pemerinta.

3.      Pengertian Budaya Politik Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang di hayati oleh para anggota suatu sistem politik.

4.      Sidney dan Verba
budaya politik terdiri atas sebuah sistem kontrol yang berhubungan dengna keyakinan-keyakinan, Verba menyarankan sejumlah dimensi budaya politik, khususnya negara bangsa, dengan sesama warga negara, serta dengan proses pengambilan keputusan input politknya.

5.    Pengertian Budaya Politik  Miriam Budiardjo
Budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan-pandangan politik, seperti norma-norma, pola-pola orientasi terhadap politik dan pandangan hidup pada umumnya.

6.  Pengertian Budaya Politik    Rusadi Kantaprawira
Budaya politik merupakan persepsi manusia, pola sikapnya terhadap berbagai masalah politik dan peristiwa politik terbawa pula ke dalam pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah(an), karena sistem politik itu sendiri adalah interrelasi antara manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan dan wewenang (Kantaprawira, 1999:26).

7.      Mochtar massoed
Budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.

8.      Albert Widjaja
Budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos. Kesemuanya ini dikenal dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberi rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.


9.   Pengertian Budaya Politik   Robert Dahl
Budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos. Kesemuanya ini dikenal dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberi rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.

10.Pengertian Budaya Politik  Almond dan Powell
Sutu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai - nilai dan ketrampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola - pola kecenderungan khusus serta pola - pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok - kelompok dalam masyarakat

11.  Roy Macridis
Budaya politik adalah sebagai tujuan bersama dan peraturan yang harus diterima bersama.

12.  Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.



13.  Brown (1977)
Budaya Politik sebagai persepsi subyektif tentang sejarah dan politik, keyakinan dan nilai-nilai mendasar, lokus identifikasi dan loyalitas, serta pengetahuan dan harapan-harapan politik yang merupakan produk dari pengalaman sejarah khusus dari bangsa/kelompok.

14. Pengertian Budaya Politik White ( 1979 )
Budaya politik sebagai matriks sikap dan perilaku dimana system politik berada.

15.  Dennis Kavanagh
Budaya politik adalah sebagai pernyataan untuk menyatakan lingkungan perasaan dan sikap bagaimana sistem politik itu berlangsung.

16.  Austin Ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.

17.  Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.
Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.

18.  Gabriel A. Almond
Budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan penting berjalannya sebuah sistem politik.

19.  Marbun.
Budaya politik adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik seseorang, dan budaya politik ini lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik yaitu sikap, sistem kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakan dalam masyarakat.



20. Pengertian Budaya Politik Larry Diamond.
Budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai-nilai, ide-ide, sentimen dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran masing masing individu dalam sistem itu.

21.  Aaron Wildavskus
Budaya politik secara luas menjelaskan orang-orang yang menganut nilai-nilai, keyakinan, dan pilihan – pilihan yang melegitimasi jalan hidup yang berbeda-beda (menekankan pada keterbukaan terhadap berbagai pendekatan dalam kajian budaya politik)

22.  Lehman, Himstreet, dan Batty
Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.

23.Pengertian Budaya Politik  Mofstede
Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatan juga bahwa budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia.
24.  Bovee dan Thill
Budaya adalah system sharing atas simbol – simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.
25.  Murphy Dan Hildebrandt
Budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian in juga mengindikasikan bahwa komunikasi verbal dan non verbal dalam suatu kelompok juga merupakan tipikal dari kelompok tersebut dan cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya.
26.  Mitchel
Budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar , pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu – individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain.

Senin, 29 Desember 2014

Contoh Cerpon

Contoh Cerpon

Cakcak

Ku Ena Rs.

Ngaran kuring teh Cakim.
Ulah heran, lamun cek bangsa manusa mah eta ngaran teh kaasup goreng. Teu nanaon, kuring mah da lain bangsa manusa ieuh. Kuring mah saenyana bangsa cakcak.
Enya, cakcak!
Sarerea oge pasti apal ka bangsa cakcak mah. Meh aya di unggal imah, dina tembok jeung lalangitna. Dina tukangeun lomari jeung di para. Tingkarayap ning, jiga nu taya kapaur.
Hirup bangsa kuring teu weleh deukeut jeung bangsa manusa. Di mana aya manusa, di dinya pasti aya bangsa kuring. Najan enya hare-hare. Kuring-kuring, manusa-manusa.
Malah bangsa kuring mah nganuhunkeun pisan ka manusa teh. Sabab teu kudu hese cape, bangsa kuring bisa boga tempat matuh. Euweuh dina sajarahna bangsa cakcak nyieun imah. Enya, lin?
Tapi ketang aya kalana bangsa manusa oge ngamusuh ka bangsa cakcak, lantaran dianggap ngotoran imahna. Bangsa kuring dikepukan ku sapu, dimusnahkeun. Harianeun ari bangsa meong jeung toke, eta mah musuh gerot, da geuning maranehna mah beukieun bangsa kuring.
Asana, bangsa manusa mah jarang nu merhatikeun kahirupan bangsa kuring. Enya, keur naon atuh, nya? Ari kuring mah, daek teu daek, sok merhatikeun sagala rengkak paripolah manusa, utamana nu boga imah, sakulawargana. Teu rek kitu kumaha tuda, diembung-embung ge sok kadenge jeung katempo. Cicing dina lalangit atawa tembok tea, di luhur pasti awas ka nu di handap mah...
Kuring ayeuna cicing di imah panggedena di komplek ieu. Lobaan sabenerna mah nu cicing di dieu teh. Tapi kuring mah wanohna jeung Si Cakem. Manehna teh bebene kuring. Ari nu dicicingan ku kuring mah kulibak-kulibek dina lalangit kamer pembantu jeung rohangan makan...
Anyar ketang di dinya mah. Samemehna kuring jeung Si Cakem teh cicing di lalangit rohangan tengah. Ngan kusabab asa sok sering garandeng, ahirna mah pindah ka dieu. Enya ka rohangan makan jeung kamer pembantu...
Ngaran pembantuna teh Neng Titin. Umurna karek dua puluhan. Parawan keneh. Sakitu mah boga rupa. Enya, geulis cek ukuran bangsa manusa mah. Cacak mun lain jadi pembantu mah meureun tembong beuki geulis wae.
Manehna teh urang lembur, ngumbara ka kota. Gawe di dinya geus lila jigana mah... Da sainget kuring ti leuleutik, manehna teh geus aya di imah ieu...
Kapake meureun ku dununganana. Eta we da tara kadenge dicarekan atawa digeunggeureuhkeun. Ongkoh Neng Titin teh jalmana rapekan. Sagala panitah dunungan teu weleh dilaksanakeun kalayan hade.
Ari dunungan Neng Titin, nu boga ieu imah, terus-teras we kuring teu pati apal naon pagaweanana. Ngan nu eces mah manehna teh jalma beunghar...
Lalakina ngaranna teh Pa Bakri. Umurna aya lima puluh taunan. Awakna rada lintuh. Huluna botak. Ari pamajikanana Bu Endah, umurna sahandapeun Pa Bakri, ngan angger geus deukeut kana umur lima puluh taunan. Awakna lintuh teu katulungan, bayuhyuh...
Maranehna boga budak lalaki, geus rumaja, saluhureun Neng Titin. Deni ngaranna teh. Ayeuna, cenah manehna keur kuliah. Naon ari kuliah, kuring teu pati ngarti. Da di bangsa cakcak mah euweuh basa kuliah teh...
Salila kuring jeung Si Cakem hirup di dieu, kaayaan teh tengtrem. Euweuh nu aneh-aneh. Kahirupanana meh bisa disebut kitu-kitu wae. Neng Titin sok tembong hudang janari, tuluy kaprak-keprek masak bari beberesih.
Isuk-isuk kadaharan nu haraneut geus ngajagrag na meja makan. Nu boga imah ge mimiti salasarap. Kadang bareng, kadang sorangan-sorangan...
Pabeubeurang, mangsa di imah rada simpe, kuring sok turun tina lalangit jeung Si Cakem. Kitu lah tingkarayap kana tehel, tuluy naek kana meja makan. Neangan remeh keur ganjel-ganjel beuteung.
Kitu pagawean teh ari ceuli mah awas, mun kadenge aya sora manusa datang, kuring jeung Si Cakem sok buru-buru kabur. Untungna deuih di imah ieu mah euweuh ucing. Da mun aya mah meureun moal bisa turun tina lalangit. Nyiar dahareun ge meureun kapaksa ngadagoan reungit atawa rametuk nu datang... Kawilang alus we nasib teh...
Ngan dina hiji peuting mah bet aya kajadian nu aneh di kamer Neng Titin. Kira-kira tabuh sabelas, Pa Bakri rerencepan asup ka kamer eta. Kuting jeung Si Cakem nu keur ngadodoho reungit, puguh we rada heran...
"Rek nyinahaon Pa Bakri ka dieu?" cek kuring rada ngaharewos.
"Teuing atuh," tembal Si Cakem. "Cuang tempokeun we..."
Kuring jeung Si Cakem ngadedempes. Hayang apal kana pamaksudan Pa Bakri lain wayah kukulunuan ka kamer Neng Titin. Aya reungit pakngerengeng ka hareupeun ge diantep we...
"Moal kapendakeun ku Ibu kitu?" Kadenge sora Neng Titin halon.
"Moal da sarena oge jiga bangke Si Ibu mah..." Cek Pa Bakri.
"Lah, abdi mah sieun, Pa..." cek Neng Titin deui.
"Sieun naon? Bapa nu tanggung jawab aya naon-naonna mah..."
"Leres?"
"Enya. Gowat atuh!" Pa Bakri jiga nu teu sabar.
Najan lampu di jero kamer dipareuman, tapi da kaciri reyem-reyem tina cahaya lampu nu norobos loster ti rohangan makan. Neng Titin ngudar bajuna. Kitu deui Pa Bakri. Geus kitu mah...
"Nyinaraon nya eta kikituan?" Cek kuring ka Si Cakem. Da saumur hirup ge asa kakara nempo jalma papuket kitu mah.
"Nyao, kami mah teu apal..." Cek Si Cakem.
Antukna kuring jeung Si Cakem ngalalajoan kalakuan Pa Bakri jeung Neng Titin nepika lekasanana. Kitu teh bari teu ngarti nanaonan maranehna teh.
"Kem..." cek kuring ka Si Cakem.
"Hem. Aya naon, Kang?"
"Cuang nyumput ka tukangeun lomari, yu!"
"Ey, rek nanaonan?"
"Ah, nya wang nyumput we..." cek kuring bari tuluy ngudag Si Cakem.
Si Cakem lumpat ka tukangeun lomari. Ari geus di dinya mah Si Cakem teh pasrah dikumaha-kumaha ku kuring ge.
"Oh, meureun Pa Bakri jeung Neng Titin ge kawa urang kikieuan, nya?" Cek Si Cakem.
"Enya meureun..." Cek kuring karek kapikir. "Tapi kitu nya ari bangsa jalma mah? Bari lila dih, teu boga kacape..."
Si Cakem ngagitek-gitekeun buntutna. Ogoan di dituna mah. Ck, ck, ck, ck, cenah...
Nu mimitina asa aneh, ari remen nyaksian mah jadi biasa deui. Pa Bakri jadi remen pisan peuting-peuting rerencepan asup ka kamer Neng Titin. Katempona Neng Titinna oge jiga nu ngadagoan. Geus asup mah terus we galungan. Rengsena; kalayan culang-cileung Pa Bakri ninggalkeun kamer Neng Titin...
Ngan ketang, hiji peuting mah aya kajadian nu aneh deui. Sabot Pa Bakri galungan jeung Neng Titin, panto kamerna aya nu ngetrokan. Pa Bakri buru-buru nyumput ka handapeun dipan. Pakeanana nu ngalumbuk dina tehel ge dibetot dibawa ka handapeun dipan.
Kuring jeung Si Cakem rada olohok. Teu pati ngarti naha Pa Bakri kitu peta.
Geus kitu Neng Titin nu geus dibaju deui nyampeurkeun panto kamerna.
"Saha?" Cek manehna.
"Kuring, Tin..." sora Si Deni ning, anakna Pa Bakri.
Bray panto kamer dibuka. Deni tuluy asup ka jero.
"Aya naon, A?" cek Neng Titin.
"Sssttt!" Cek Si Deni bari ngaragamang kana cangkeng Neng Titin.
Euh, geuning bapa jeung anak teh sarua wae kalakuanana teh. Ngoromeoh pembantu. Kuring jeung Si Cakem mah bati gogodeg. Kitu geuning ari kalakuan bangsa manusa. Bapa jeung anak titeuleum kana jungkrang nu sarua... Tuh, tuh, da tuluy galungan deui wae, jiga jeung Pa Bakri. Salila Si Deni galungan jeung Neng Titin, Pa Bakri mah meureun ngahephep handapeun dipan.
Si Cakem nereleng kana tembok, ka handap ngadeukeutan dipan. Kuring nuturkeun. Cle Si Cakem kana tehel. Kuring ngarandeg, ngawaskeun... na rek naon manehna teh? Katempo Si Cakem lumpat, tuluy... naek kana beuteung Pa Bakri. Atuh Pa Bakri reuwaseun. Manehna ngagurubuk bari ngagoak.
"Uaduh...!!!" Cenah.
Atuh Si Deni nu keur galungan jeung Neng Titin ge ngagurubug. Reuwaseun aya jalma ngagoak handapeun dipan. Manehna gentak ngajewang samping, rap dipake. Tuluy manehna dongko nempo kana handapeun dipan.
Breh katempoeun aya bapana...
"Bapa nyinaon di dinya?" cek Si Deni.
"Maneh nyinaon los-los ka dieu?" Pa Bakri kalah malik nanya.
Si Deni ngabetem. Pa Bakri ngabetem.
Kuring nyikikik. Ck, ck, ck, ck, ck!!! Muji kana kajahilan Si Cakem. Ngadon ngareureuwas Pa Bakri. ***

CERPOM  KA DUA

Lalakon Mudik

Ku Siti LS

Poe ka dalapan likur, kuring balik ka lembur, indit ti Bandung pasosore ba'da asar sabab ngahaja muru peuting. Seunggah nyanghareupan macet. Malum atuh geus ilahar sarta teu aneh deui unggal taun oge, saminggu samemeh poe lebaran, di terminal sok heurin ku jelema, pon kitu deui kandaraan marema, matak ngaheurinan jalan. harita oge pernah kaalaman ku kuring, palebah Rancaekek kajebak ku macet ampir opat jamna, biasana Bandung - Garut ukur tilu jam, harita mah nepi ka genep jam, jabaning panas hawa kandaraan tea lain lawaneun.
Ti imah kuring kana taksi, nepi ka terminal jam satengah lima sore, jut kuring turun tina taksi, teu langsung milih beus, barieukeun, olohok mata simeuteun, nitenan jalma-jalma  anu lilir liwat, matak hese usik. Teu dek kitu kumaha atuh, dicita-cita ti imah rada lowong ngemplong ari pek kanyataanna kalah beuki budal, siga siraru kaluar tina liangna.
Sajam panceg kuring ngajengjen kesel di terminal, can meunang kandaraan. Iwal rasa hariwang jeung, hariwang anu aya dina hate galecok sorangan.
"Kumaha lamun magrib can indit keneh, jabaning sorangan. Anu di lembur arep-arepeun."
"Garut..., Bayongbong... Garut! Bu Garut...!" Kondektur gugupay ka kuring.
"Moal Kang," tembal kuring bari gigideug, sabab hate teu merean ari kudu naek kana mobil anu sakitu pajejelna mah.
Ngabandungan kitu kuring teu beakeun akal, Henpon dicokot tina kantong tuluy we nelepon lanceuk anu aya di lembur, niat kuring menta dijemput make motor, meh bisa salempat salempit beda jeung mobil. Kabeneran pisan lanceuk nyanggupan, sarta kuring ngadagoan di hiji rumah makan Padang, anu deukeut ti terminal, sakalian buka puasa.
Ahirna kahariwang ngadadak sirna, sabab lanceuk geus anjog, sanggeusna tarapti ngan biur we motor anu ditumpakan ku kuring nyemprung, teu sakara-kara geuning, jam tujuh ti terminal, jam sapuluh geus nepi ka imah.
Sanepina ka imah, pada ngabageakeun utamana alo kuring, anu kakara umur dua taun, manehna galecok matak lucu ningalina.
"Bibi, nyandak dus teu?" pokna.
"Dus kanggo naon Yana?"
"Acuk, Yana!"
"Naha, kedah didusan kitu?"
"Sumuhun, apanan Bapanan Ita oge, upami uih ti Bandung sok nyandak dus, lebetna acuk."
Ngadenge kitu kuring hayang seuri, na, mani lucu-lucu teuing ari budak, abong enya kangaranan budak, polos tanpa dosa. Ngabandungan kitu, di imah mani haneuteun, sabab nanggap budak.
Pok, pun biang nyarios, "Pedah eta, lamun Jang Didin balik usaha, sok mawa seuseuheun diwadahan kana dus"
"Yana! Bibi teu nyandak naon-naon ku margi, Bibina alim ridu sareng teu aya waktos kanggo balanjana, Bibi sibuk teras."
Kuring ngupahan Yana, anu keukeuh nanyakeun dus.
"Ari, acuk kanggo Yana,  mana bibi?" ceuk budak bari semu ngarenghik.
"Enjing, Yana bade ka toko Asia, hoyong naek Mobil Lazer."
"Mangga, mangga tapi Yana, tong baong."
Geus diomongan kitu teu sakara-kara, janari ka salapan likur, kuring sahur ngariung jeung kulawarga, teu kaliwat Yana oge milu nyaring, sanajan ngaganggu, tapi karasa nimat jeung asa kahibur.
Jam genep isuk-isuk, Yana geus ngaguyah-guyah.
"Bibi gugah, hayu urang meser acuk tea."
Kuring teu nembal sabab tunduh, malum biasana hudang jam tujuh, ari seug ayeuna kakara jam genep geus diguyah-guyah. Ningali kuring teu malire, budak nyampeurkeun indungna.
"Mamah, gugahkeun Bibi,"
Indungna anu keur ngadonan kue, nembalan "Mangga, keun ku Mamah urang gugahkeun, tapi hayu Yana, ibak heula."
Diomongna kitu budak nurut, kuring oge langsung hudang, bari tuluy ka cai.
Panceg jam dalapan, kuring jeung Yana geus saged, dek ulin ka kota ngupahan budak, anu hayang baju lebaran, indit teu ngan saukur paduduaan, tapi kuring sakalian ngajak adi anu bungsu.
Sanepina ka tujuan, matak sarengah heurin usik teu di jalan teu di toko pararinuh, kuring bingung, sabab mawa budak, kumaha engke mawa balanjaan.
Pok Yana nyarita, "Bibi palay es krim."
"Mangga," ceuk kuring bari nyolongkrong, nyokot es krim.
Sabot, di toko, kuiring jongjon barang beuli, ari adi maturan Yana anu keur maen gim.
Beres babayar, kuring nyampeurkeun adi jeung alo.
"Seep sabarahaeun"
"Lima puluh lima ratus, Teh!" tembal adi.
"Astagfirulloh, atos ah, mendingan dipeserkeun ka nu mangpaat." Weleh, Yana merod.
"Sawios, ari alim acuk mah," ceuk kuring ngolo Yana.
"Mangga atuh," bari kerung turun tina mobil lazer.
Balanjaan, teu waka dibawa, dipihapekeun heula di tempat panitipan barang, sup kuring asup ka toko pakean anak-anak.
"Yana, hoyong anu mana acukna?"
"Palay anu sapertos Ita."
"Apan, Ita mah istri, maenya Yana bade nganggo acuk Istri"
"Nu ieu we, sae, aya gambar Snupi."
Palebah masalah baju teu rewel, Yana unggeuk.
Tengah poe kuring kakara balik, babawaan manu rebo ngan untungna Adi anu mawana, da kuring mah ngais Yana, anu sare.
Enya mun dipikir-pikir mah, alah batan ka anak sorangan. Can tangtu ka anak sorangan mah bisa kieu, sabab boro-boro ka boga anak, kabogoh ge can boga, tapi teu kitu ari hate ihlas mah, asa bagja we, teu boga rasa rugi, pon kitu deui ka adi sorangan.
Nepi ka Imah, Yana hudang, ukur nyelang nyusu, manehna hideng sorangan ngaluar-luarkeun balanjaan, sarta biwir teu jempe hayoh galecok.
Ari kuring teu malire, langsung ka cai solat lohor, langsung sare.
Adan asar kuring hudang, mandi solat, dangdan, tuluy menta dianteur ka adi erek ulin ka babaturan eukeur sakola di SMA.
Geus nepi ka imah babaturan, adi dititah balik deui, sabab karunya, ari kudu nungguan mah.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam," kadenge ti jero imah, kulutrak sora panto dibuka. "Bade ka saha?"
Dedegan jangkung leutik, nanya ka kuring. Kuring seuri, "bade ka Tika." Padahal dina hate apan yen eta Tika, tapi manehna teu apaleun.
"Abdi, ti mana nya?"
"Piraku maneh, teu apal ka urang" sombonglah.
"Tuti...!"
"Heueuh urang, naha meni poho?"
"Bener urang pangling, maneh jadi geulis,"
"Ah, siah, biasa we,"
"Heueuh, keun sukur ari kitu mah urang milu bagja"
Teu karasa ngaler ngidul, sajam deui adan magrib.
"Ka, buka di luar yu," kuring ngajak ka Tika.
"Hayu wae, urang mah, asal ditraktir,"
"Gampang, buru atuh geura dangdan."
Satengah genep, kuring jeung Tika indit ka ceplak, pasar dahareun, anu kamasur di Garut, tempat panineungan basa kuring masih keneh sakola.
Keur anteng, ngobrol bari ngadagoan adan, ti tukang aya anu nepak, "Hai"
Kuring reuwas.
"Kumaha damang?"
"Pangestu"
"Kumaha, Tuti di mana ayeuna?"
"Di Bandung,"
"Pirang, di mana?"
"Aya we di dieu, nganggur."
"Pirang dek buka di dieu"
"Enya puguhan"
"Kabeneran, hayu atuh bareng."
"Kumaha, nya..."
"Naha kadon nanya, hayu itung-itung reuni."
"Enya ari kitu mah"
"Tapiii...!"
"Tapi ku naon?"
"Pirang teu sorangan."
"Jeung saha?"
"Ieu."
Pirang nungtun saurang jajaka.
"Oh.., naha teu dikenalkeun, atuh?"
Teu sawatara lila, kuring jeung eta jajaka geus silih wanohkeun, ngan brak we dahar balakecrakan, bangun anu akrab, sanajan keur eta lalaki mah anu ngamimitian.
"Rang, geus jam tujuh, kuring balik ti heula,"
"Tapi sono keneh."
"Sarua, kumaha atuh sieun kapeutingan,"
"Iraha panggih deui?" tembal pirang.
"Insya Alloh, ba'da lebaran urang ulin."
"Siap lah, pokona mah omat mere beja."
Geus pamitan ka kabehan, kuring indit, dituturkeun ku gugupay babaturan, sabab Tika balikna bareng jeung Pirang, lantaran imahna padeudeukeut, teu jauh ti eta tempat.
Ti pasar Ceplak, ka pangkalan angkot rada anggang, kuring kana beca, turun tina beca, sagigireun kadenge aya anu nanya.
"Ti, uihna ka mana?"
"Arif, naha aya di dieu, Pirang mana?"
"Tos di bumina."
"Arif, bade ka mana?"
"Bade, wangsul."
"Tuti uihna ka mana?"
"Ka bumi"
"Sumuhun ka bumi, tapi ka palih mana?"
"Ka Cianyar, satengah jam upami ti dieu mah,"
"Dupi, Arif ka mana mulihna?"
"Ka Ciwalen"
"Naha ka Ciwalen, aya di dieu?"
"Bade ngajajapkeun, Tuti."
"Dipiwarang ku Pirang?"
"Henteu."
"Teu kedah, bade naek angkot."
Bari teu nolih ka Arif, langsung kana angkot, kuring reuwas, naha naon maksudna, nepika edek nganteurkeun, padahal kakara apal sajan ka tukang, eujeung deuih pan Arif kabogoh Pirang.
Teu karasa, dibarengan ku ngalamun, geus nepi ka Cibulakan pangkalan ojeg, jut kuring turun, kira-kira tilu lengkah, kadenge aya anu nyebut ngaran kuring.
Kuring ngalieuk, kacida reuwas, anu ngageroan kuring Arif, manehna nuturkeun kuring.
"Arif bade ka mana, naha di dieu?"
"Palay terang bumi Tuti."
"Naon maksadna?"
"Nya palay terang."
"Upami tos terang bade naon?"
"Bade ameng."
"Naha moal aya nu nyeuseul kitu?"
"Saha kitu, anu wantun nyeuseulan ka Arif?"
"Nya, titik-titikna."
"Yu, dijajapkeun ka bumi."
"Hatur nuhun, tapi itu pun adi ngajemput."
"Oh, kitu nya sawios ari kitu mah, punteun nya,"
"Teu sawios-wios, barina oge teu lepat?"
Kuring malikkeun awak, kakara oge malik, Arif geus ngagero.
"Ti, di Bandungna di mana?"
Kuring teu ngajawab, ngan kusiwel ngaluarkeun kartu nama, song diasongkeun. Arif nampanan, "Hatur nuhun" tembalna, kuring unggeuk.
Poean lebaran kira-kira jam satengah dalapan, hape disada, kaluar nomor anu teu wanoh, bareng dihalowkeun kadenge sora lalaki uluk salam.
"Wilujeng Boboran, Minal Aidzin Walfaidzin"
"Dupi ieu saha?"
"Tos hilap nya, Arif."
"Eh, Arif, kumaha Rif, damang?"
Kuring ngamimitian gunem catur jeung Arif, sajam lilana Arif nelepon ka kuring, nya ahir-ahirna, nepi ka wanoh, tina wanoh akrab tina akrab mimiti wani, Arif datang ka imah, sarta ngajak ulin, saminggu di lembur teu karasa poe Minggu isuk, kuring kudu balik deui ka Bandung, sabab kawajiban geus ngadagoan nyaeta gawe, tapi angger sanajan jarak anu sakitu jauhna, kangaranan pangaresep sarta geus kagok geugeut, hese pikeun dihalangan kitu pok-pokan Arif.
***

Jumat, 26 Desember 2014

BIOTEKNOLOGI

BIOTEKNOLOGI

BIOTEKNOLOGI
Add caption

1.    Pengertian Bioteknologi
    Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Bioteknologi digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena perkembangbiakannya relatif cepat, mudah dimodifikasi, dan mampu memproses bahan baku lebih cepat untuk menghasilkan produk baru.
    Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lainnya. Berdasarkan pengertian bioteknologi tersebut, maka terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu 1) penggunaan agen biologi, 2) menggunakan metode tertentu, 3)  dihasilkannya suatu produk turunan, dan 4) melibatkan banyak disiplin ilmu. Bioteknologi digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang pengolahan makanan, bidang kesehatan, bidang pertaniaan dan perkebunan, serta bidang lingkungan.

2.    Jenis Bioteknologi
1 Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana yang menerapkan ilmu biologi, biokimia. Rekayasa yang terjadi masih dalam tingkat yang terbatas. Bioteknologi konvensional menggunakan jasad hidup secara utuh. Biotektologi konvensioanal tidak dipakai untuk pembuatan produk secara mahal dan menggunakan biaya yang relatif rendah, selain itu ilmu yang digunakan pun biasanya diwariskan secara turun-temurun.

2 Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan.
Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi bahan genetik (DNA) secara in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar sel atau organisme, misalnya dalam tabung percobaan. Oleh karena itu, bioteknologi modern juga dikenal dengan rekayasa genetika, yaitu proses yang ditujukan untuk menghasilkan organism transgenik. Organisme transgenik adalah organisme yang urutan informasi genetik dalam kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai sifat menguntungkan yang dikehendaki.

3    Penerapan Bioteknologi pada Beberapa Bidang
1 Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Medis dan Kesehatan
Penerapan ini disebut sebagai bioteknologi merah, diawali dengan tahap analisa atau diagnosa suatu penyakit dan pengobatan sebuah penyakit. Beberapa contoh bioteknologi di bidang medis dan kesahatan misalnya penggunaan mikroorganisme pada antibiotik atau vaksin, penggunaan mikroorganisme pada hormon pada penyakit diabetes mellitus, bayi tabung, Antibodi Monoklonal, penggunaan sel intuk untuk pengibatan penyakit sroke, dan terapi gen untuk penyembuhan penyakit genetis.
2 Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Pertanian dan Peternakan
        Bioteknologi ini bioteknologi hijau, dilakukan dengan memodifikasi genetik dan rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, kandungan gizi tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida. Hal ini memberikan sumbangan besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan tanaman (plant breeding) dan kehidupan manusia bahkan berdampak pada kemajuan ekonomi manusia itu sendiri.

        3 Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Sumber Energi
        Bioteknologi ini disebut dengan bioteknologi abu-abu, digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan pengelolaan sumber energi. Sebagai contoh adalah proses degradasi minyak maupun logam berat di dalam air limbah dengan bantuan mikroorganisme, sehingga limbah menjadi aman jika dibuang ke lautan bebas, atau pencairan sumber minyak atau mineral dengan bantuan mikroba.



4    Bioteknologi Pangan
    Aplikasi Bioteknologi Bidang Pengolahan Pangan- Beberapa contoh Bioteknologi tradisional di bidang pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus, tape dibuat dari ketela pohon atau pisang dengan menggunakan Khamir Saccharomyces cereviceae, keju dan yoghurt dibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus.
a. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus substilis atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri yang di manfaatkan mampu mendegradasi protein dalam susu menjadi asam laktat. Proses degradasi ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yoghurt.

b. Aplikasi Bioteknologi pada Keju
Keju merupakan contoh produk bioteknologi yang cukup terkenal. Keju dibuat dengan bantuan bakteri pada susu. Bakteri tersebut dikenal sebagai bakteri asam laktat atau Lactobacillus. Bakteri Lactobacillus mengubah laktosa menjadi asam laktat dan menyebabkan susu menggumpal. Pada pembuatan keju, kondisi pH harus rendah. Kondisi pH yang rendah membuat susu mengental. Akibatnya protein pada susu berubah menjadi semi solid yang disebut curd. Proses ini dibantu dengan menambahkan enzim renin. Enzim renin dapat diekstrak dari perut anak sapi. Namun, saat ini enzim renin dapat diproduksi dalam skala besar dengan menggunakan teknik rekayasa genetika.

Setelah susu berubah menjadi curd, garam ditambahkan. Garam ini selain untuk menambahkan rasa, berfungsi juga sebagai bahan pengawet. Bakteri kemudian ditambahkan sesuai dengan tipe keju yang akan dibuat. Bakteri yang ditambahkan ini disebut bakteri pematang. Bakteri pematang berguna memecah protein dan lemak yang terdapat dalam keju. Beberapa jenis keju mempunyai karakteristik tertentu dengan ditambahkan mikroba lain, seperti jamur. Contohnya terdapat pada keju biru, yang mempunyai karakteristik berwarna biru karena ditambahkan jamur pada curd kejunya. Untuk mempercepat produksi keju, dapat ditambahkan enzim bakteri selain bakteri pematang itu sendiri.
c. Aplikasi Bioteknologi pada Tempe
Tempe adalah makanan khas Indonesia. Tempe merupakan makanan yang terkenal di Asia Tenggara dan juga merupakan salah satu contoh produk hasil bioteknologi. Tempe terbuat dari kacang kedelai. Karena terbuat dari kacang kedelai yang merupakan sumber protein tinggi, tempe juga merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi.
Tempe dibuat dari kacang kedelai dengan dibantu oleh aktivitas jamur Rhizopus oryzae (Gambar 8.7). Proses pembuatan tempe cukup sederhana dan mudah dilakukan. Kacang kedelai dicuci bersih, lalu direbus hingga setengah matang. Kemudian, kacang kedelai setengah matang direndam dalam air selama kurang lebih 12 jam (semalaman). Dengan direndamnya kacang kedelai, dapat menciptakan kondisi asam sehingga mikroba yang biasanya membusukkan makanan dapat dicegah. Setelah direndam, kacang kedelai kembali dicuci bersih dan direbus kembali hingga matang.
.
Kacang kedelai yang telah matang tersebut lalu didinginkan dan setelah dingin ditambahkan ragi tempe. Ragi tempe adalah jamur Rhizopus oryzae. Kacang kedelai yang telah dicampur dengan ragi tempe, lalu dibungkus oleh daun pisang atau plastik yang dilubangi. Setelah dibungkus, lalu diperam (difermentasi) selama satu malam. Akhirnya diperoleh tempe sebagai produk bioteknologi.
d. Aplikasi Bioteknologi pada Tahu
Tahu juga merupakan salah satu contoh produk bioteknologi. Sebagai orang Indonesia, Anda pasti telah mengenal makanan yang bernama tahu, bukan? Tahu, seperti juga tempe, terbuat dari kacang kedelai. Tahu dibuat dengan cara mencuci kacang kedelai hingga bersih dan merendamnya selama satu malam. Setelah lunak, kacang kedelai digiling menjadi seperti bubur, lalu dididihkan. Setelah dididihkan, bubur kedelai disaring dan ditambahkan kultur bakteri yang dapat menciptakan kondisi asam. Beberapa jenis bakteri yang sering digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah bakteri asam laktat. Bubur tahu yang telah ditambahkan bakteri asam laktat ini lalu dicetak,dibumbui, dan diberi garam agar tahan lama.

e. Aplikasi Bioteknologi Modern pada Makanan
Penerapan bioteknologi pada makanan secara modern, diawali pada 1992. Saat itu sebuah perusahaan Amerika, Calgene, mendapatkan izin untuk memasarkan OHMG yang disebut Flavrsavr. OHMG ini adalah tomat yang dibuat lebih tahan hama dan tidak dapat membusuk. Secara umum, penerapan bioteknologi modern pada makanan tidak dapat dipisahkan dengan bioteknologi modern pada bidang pertanian. Produk-produk makanan yang dihasilkan dari OHMG, seperti tanaman pertanian, hewan, atau mikroorganisme, disebut makanan hasil modifikasi genetik.
OHMG lebih banyak dilakukan pada tanaman pertanian. Contohnya, jagung tahan lama, kedelai tahan herbisida, kentang tahan virus, padi dengan zat dan vitamin yang ditingkatkan (golden rice), gandum dengan protein yang tinggi bagi ternak, dan banyak hasil pertanian lainnya. Perkembangan selanjutnya dari penerapan bioteknologi modern semakin beraneka ragam. Sekarang, para ilmuwan dapat membuat makanan yang mengandung obat, pisang yang menghasilkan vaksin hepatitis B, ikan yang lebih cepat dewasa, dan tanaman buah yang berbuah lebih cepat.

5.    Dampak Bioteknologi
1 Dampak positif bioteknologi.
    Beberapa dampak positif dari adanya bioteknologi, adalah :
•    meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman transgenik kebal hama
•    meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan, peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
•    meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
•    membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam ( biohidrometalurgi )
•    membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti : bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik biodegradable,
•    membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya : bioethanol, biogas
•    membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya : penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, vaksin.
•    mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan
•    dan lain sebagainya.
2 Dampak negative bioteknologi.
        Beberapa dampak negative akibat timbulnya bioteknologi, adalah :
•    munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak terkendali.
•    gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi.
•    kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali.
•    tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak" oleh kehadiran flora dan fauna transgenik.
•    menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama.
•    timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik
•    munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan tanaman / hewan transgenic.


 Kesimpulan
   
    Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Bioteknologi digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena perkembangbiakannya relatif cepat, mudah dimodifikasi, dan mampu memproses bahan baku lebih cepat untuk menghasilkan produk baru. Pengolahan bioteknologi terbagi menjadi 2, yaitu secara tradisional atau konvensional serta modern. Penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang pangan antara seperti :
a. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt.
b. Aplikasi Bioteknologi pada Keju.
c. Aplikasi Bioteknologi pada Tempe.
d. Aplikasi Bioteknologi pada Tahu.
Sedangkan contoh bioteknologi  secara modern adalah pembuatan OHMG.

Kamis, 25 Desember 2014

LAGU-LAGU DAERAH

LAGU-LAGU  DAERAH
1.    NAD.( ACEH )
   Bugong Jeumpa
Bungong jeumpa bungong jeumpa megah di Aceh
Bungong telebeh, telebeh indah lagoina
Puteh kuneng mejampu mirah
Keumang siulah cidah that rupa
Lam sinar buleun lam sinar buleun angen peu ayon
Ru roh mesuson mesuson, nyang malamala
Mangat that mebe


2. Bali
 Meang Meong

Meong-meong…
Alih je bikule…
Bikul gede gede…
Buin mokoh-mokoh…
Kereng pesan ngerusuhin…
Yang artinya sebagai berikut:
Kucing-kucing…
Carilah tikusnya…
Tikus besar-besar…
Juga gemuk-gemuk…
Selalu membuat masalah…


3.  Sumatera Utara
 Nasonang Do Hita Nadua

Nasonang do hita nauda
Saleleng au rap dohot ho
Nang rodi nasari matua
Sai tong ingoton hu do ho
 Reff.
Hupeop sude denggan ni basam
Huboto tu au do roham
 Nasonang do hita nadua
Saleleng au rap dohot ho


4. Banten
Dayung Sampan
Dayung sampan mencari ikan ikan dicari hai nelayan di tengah muara
Kalau tuan mencari makan cari makan jual suara menjual suara
Lay lay la la la la lay menjual suara lay lay lay
lay lay lay lay lay lay lay lay lay
Dayung dayung dayung dayung dayung sampan
Dayung sampan sampan didayung sampan didayung hai nelayang ke tengah lautan
Kalau tuan mencari jodoh jangan mencari hai nalayan hai nelayan Lay lay
Lay lay la la la la lay hai nelayan lay lay lay
lay lay lay lay lay lay lay lay lay
Dayung dayung dayung dayung dayung sampan

5. Bengkulu
Semulen Keme

A-lep ni-en semu-len keme,
a-lep budei ngan ba-so-ne
uku in-dew,(2x)

Oi in-dok tu-lung in-dok,
Oi ba-pak , tu-lung ba-pak
Uku in-dew. (2x)

A-lep nien se-mulen sagei keme,
A-lep budei ngen ba-so-ne
Uku te-piket (2x)

Oi in-dok tu-lung in-dok,
Oi ba-pak , tu-lung ba-pak
Uku te-piket (2x)